Sophia Day 2022, Membuka Ruang Sejarah dan Menemukan Diri Kembali

0
619
(bpmfpijar.com/SophiaDay2022)

Numbers cannot replace words, and digital images cannot replace embodied encounters with texts in physical archives. 

-Paul Erickson

“Tidak semua Badan Kegiatan Mahasiswa (BKM) itu mampu berfilsafat secara akademik, tetapi semoga mereka menjadi subjek yang dapat memfilsafati dirinya sendiri dengan cara mereka,” ucap Vigo Joshua, Ketua Pelaksana Sophia Day 2022. 

Berangkat dari kejenuhan atas perayaan yang selalu dikemas dalam format diskusi dan konser musik, Forum Komunikasi (Forkom) Fakultas Filsafat mencoba menawarkan hal baru untuk turut merayakan Hari Filsafat Internasional melalui Sophia Day 2022. Dengan mengusung tajuk “Always Historicize”, Sophia Day tahun ini diisi oleh pameran arsip BKM dan digelar secara luring di Sekretariat Bersama Fakultas Filsafat.

Pembukaan Sophia Day 2022 (bpmfpijar/SophiaDay2022)

Pameran arsip BKM ini digelar selama empat hari yakni, 22-25 November 2022. Selain pameran arsip BKM, Sophia Day tahun ini juga mengadakan diskusi dan panggung terbuka dalam rangkaian acaranya. Menurut Vigo, Sophia Day tahun ini adalah upaya untuk merefleksikan dan mengapresiasi filsafat, serta para manusia penyusunnya. “Filsafat tidak lahir dari ruang dan waktu yang kosong. Filsafat tentunya lahir dari sejarah,” jelasnya

Kemudian, Vigo menjelaskan bahwa pameran arsip BKM tidak hanya bertujuan untuk mengisahkan perjalanan setiap BKM, tetapi juga memberi ruang pertemuan bagi mereka yang tidak bergabung dalam BKM tersebut. Baginya, pertemuan antara individu yang hadir dalam pameran dengan yang ditampilkan dalam pameran memiliki kedekatan. “Pameran ini adalah upaya mempertemukan subjek dengan objek untuk menemukan kembali sejarah dan para penyusun sejarah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Vigo menerangkan bahwa terdapat tiga materi yang diangkat dalam pameran ini. Materi yang dimaksud adalah display dari pameran itu sendiri, buku saku pameran, dan video yang berisi berbagai narasi dari setiap BKM. “Setiap BKM menyuarakan keresahannya masing-masing. Ada yang ngomongin soal sekretariat, perizinan, dan alat-alat yang kurang,” terangnya.

Ajang Pertemuan dan Ruang Bersama
Pengunjung Sophia Day 2022 (bpmfpijar/SophiaDay2022)

“Oh, aku ingat. BKM ini dulu melaksanakan kegiatan ini,” ucap Rangga Kala Maheswa, Ketua Panitia Dies Natalis Fakultas Filsafat 2022, ketika diwawancarai oleh  BPMF Pijar.

Menurut Rangga, pameran arsip ini adalah upaya kilas balik bagi mereka yang bergulat di dalamnya dan mereka yang tidak mengalaminya. Menyejarah, menurut Rangga, bukanlah dimensi yang terpisah dari dimensi saat ini. “Menyejarah adalah hal-hal yang kita hidupi saat ini,” ucap Rangga.

Kemudian, menurut Rangga, apa yang terjadi di masa lalu, yang terkesan asing, sebenarnya memiliki kaitan dengan masa sekarang. Selayaknya BKM, baginya, tetap bergantung dengan masa lalu, tempat BKM itu belajar. “Menyejarah itu adalah menjadi ruang yang menghubungkan antara masa lalu dan masa sekarang,” jelas Rangga.

Selaras dengan Rangga, Putu Lingga, alumni Fakultas Filsafat angkatan 2013, juga mengungkapkan bahwa pameran ini seolah merajut kembali sejarah dan menyatukan sejarah yang sudah ada. Menurutnya, sejarah dalam perjalanan setiap BKM tidak perlu ditutupi. “Ketika ada gesekan antar BKM itu perlu dijelaskan dalam arti penjelasan terhadap konflik itu,”sambungnya.

Menurut Lingga, konflik antar BKM adalah yang akan selalu hadir. Namun, melalui sejarah, konflik tersebut dimungkinkan untuk dijelaskan. “Konflik itu perlu dijelaskan supaya tidak unhistoris terhadap konflik,” ucap Lingga.

Bagi Lingga dan Rangga yang juga merupakan alumni Fakultas Filsafat, BKM adalah ruang berdinamika dan belajar bersama.

Sophia Day 2022 (bpmfpijar/SophiaDay2022)

Semoga mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, pada akhirnya, mengapresiasi filsafat dengan cara mereka sendiri. Sedikit demi sedikit dengan melihat sejarah organisasi “kecil” mereka. Walaupun sekarang ruang bertemu semakin sempit dengan kehadiran sekretariat “mewah”, tetapi bukan berarti harus berhenti menjadi dan membuat sejarah”
– Buku Saku Pameran Arsip Sophia Day 2022-

 

Penulis : Ariani Eka
Penyunting : Michelle Gabriela Momole
Illustrator : Ariani Eka
Fotografer : Panitia Sophia Day 2022

LEAVE A REPLY