Seluruh dunia mengenal George Walker Bush. Bahkan, ia mungkin merupakan salah satu orang yang paling dikenal sekaligus dibenci di dunia. Segala hal mengenai dirinya selalu menjadi kontroversi, mulai dari proses terpilihnya sebagai presiden Amerika Serikat ke-43 sampai dengan perang yang ia mulai di Irak dan Afghanistan sebagai bagian dari programnya, War on Terror, sebuah reaksi terhadap Tragedi 11 September.
Tangannya berdarah-darah. Ialah yang dituduh paling bertanggungjawab atas hilangnya jutaan nyawa dalam perang-perang yang ia mulai. Sulit untuk melihatnya sebagai seutuhnya manusia. Jabatannya saja sudah membuatnya begitu ‘jauh’ dari kesan ‘manusia biasa’, apalagi ditambah dengan cap ‘salah satu presiden terburuk’ yang kerap menempel di belakang namanya.
Tetapi tahun lalu terjadi hal yang menarik: jagad internet heboh oleh menyebarnya beberapa foto lukisan amatir yang menggambarkan seorang pria di kamar mandi. Lukisan yang bocor ada dua: yang pertama adalah lukisan kaki seseorang di dalam bak mandi, dan yang kedua adalah lukisan orang itu sedang bercermin. Titik kehebohannya? Bahwa dua lukisan tersebut dilukis oleh seorang George Walker Bush!
Gagasan mengenai seseorang macam Bush tiba-tiba melukis dengan gaya yang begitu ‘naif’ cukup mencengangkan publik. Apalagi, tidak ada sejarah yang pernah mencatat hobi Bush yang satu itu. Dan yang dilukis adalah dirinya sendiri, di kamar mandi pula.
Seorang hacker bernama samaran Guccifer yang berhasil masuk ke dalam sistem email keluarga Bush yang menyimpan foto-foto itu. Jika ia tidak pernah mencoba masuk, dunia mungkin tidak akan pernah tahu bahwa Bush melukis. “Saya kesal. Hal itu adalah pelanggaran privasi. Saya tidak ingin lukisan-lukisan saya diketahui,” sesal Bush dalam wawancara eksklusif dengan putrinya, Jenna Bush Hager, yang juga seorang koresponden NBC. “Dan menurut saya menarik bagaimana lukisan pertama yang bocor adalah lukisan diri saya di dalam bak mandi. Itu adalah lukisan yang saya buat karena saya ingin mengejutkan guru lukis saya.”
Memang rupanya lukisan diri di kamar mandi itu hanyalah satu dari sekian banyak lukisan Bush yang lain. Bush mulai melukis dua tahun lalu ketika ia sedang mencari sesuatu untuk dilakukan di waktu senggang. Ia mengunduh aplikasi untuk menggambar di iPad dan sejak itu rajin mengirimkan gambar-gambar buatannya kepada istri dan anak-anaknya.
Salah satu motivasinya adalah esai Winston Churchill yang mulai melukis pada usia 40. Objek lukisan-lukisan awalnya kebanyakan adalah anjing. Makin lama objeknya makin beragam, termasuk dirinya sendiri, pemandangan alam dan tokoh-tokoh pemimpin dunia. Bush memutuskan untuk memamerkan objek yang terakhir ini dengan judul pameran “The Art of Leadership: A President’s Personal Diplomacy” berlokasi di George W. Bush Presidential Library and Museum di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
Berbagai macam reaksi terhadap pamerannya berdatangan dari seluruh kalangan. Mulai dari kelucuan dari betapa polosnya sang mantan orang terkuat di dunia itu sampai kritikus-kritikus yang menganggap serius lukisan-lukisannya.“Lukisan George W. Bush seperti lukisan mahasiswa baru jurusan seni lukis,” kata Mat Gleason dari Coagula Art Journal kepada CNN.
Sementara Evan Pricco dari Juxtapoz Art and Culture Magazine mengatakan, “Menurutku, kedalaman konsep atau skill dalam karya George W. Bush sangat kurang. Seperti karya seseorang yang mencoba untuk menjadikan dirinya sendiri seorang seniman yang kreatif dan introspektif, tetapi tidak memiliki kemampuan teknis atau bahkan pengetahuan tentang lukisan untuk menjadikannya sesuatu yang lebih dari sekedar hobi yang dilakukan di sela-sela sarapan atau membersihkan sapu di peternakan.”
Mungkin lukisan Bush memang sangat amatir.Tidak ada gunanya membahas lukisan Bush dengan begitu kritis—satu-satunya alasan lukisan-lukisannya kini mendunia, tentu saja karena pelukisnya adalah seorang Bush.Tidak ada yang betul-betul tertarik dengan nilai estetisnya.Yang menarik adalah bagaimana lukisan ini mampu sedikit memburamkan citra buruknya. ‘Bush melukis’ terdengar seperti ‘kakek-kakek pensiunan di kawasan suburban Texas yang kurang kerjaan’.
Ia seperti manusia biasa yang baru saja selesai mengabdi pada pekerjaannya, dan yang tersisa untuk dilakukan hanyalah membaca koran saat sarapan, menonton televisi pada siang hari, menemani istri berbelanja, dan mengurus cucu-cucu pada akhir pekan. Kegiatan barunya ini membuatnya tampak normal.Terlebih, yang dilukisnya adalah anjing-anjing peliharaan dan pemandangan Texas—bukan sesuatu yang pretensiusatau ambisius seperti lukisan abstrak, dadaisme dan sejenisnya; lukisan yang meskipun hancur lebur, pada akhirnya dapat diberikan dalih ngeyel seperti, “Kamu nggak ngerti seni, ya? Ini ‘kan lukisan abstrak! Abstrak, lho!”
Lukisan-lukisan para pemimpin dunia baru ia lukis belakangan. Objek inipun cukup menarik perhatian karena Bush mengenal secara pribadi semua orang yang ia lukis. Vladimir Putin, misalnya. Meskipun kenyataan bahwa jelas sekali Bush mengambil foto Putin dari Google Image Search—bukannya dari sumber yang lebih unik mengingat posisinya sangat memungkinkan untuk mendapatkan itu—dapat dikatakan cukup menyedihkan, potret Putin membangkitkan perbincangan mengenai pendapat Bush mengenai sang presiden Rusia. Wajah Putin yang seolah muram dalam lukisan Bush mengangkat spekulasi tentang hubungan pribadi mereka yang kabarnya tidak terlalu baik akhir-akhir ini. (Ajeng/Iman)