Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada melangsungkan acara serah terima jabatan dekan pada Senin, (10/10) lalu. Serah terima dilakukan dari dekan periode 2012-2016, Mukhtasar Syamsuddin, Ph.D of Arts kepada dekan terpilih untuk periode 2016-2021, Dr. Arqom Kuswanjono. Acara yang dihelat di Ruang Auditorium Persatuan Gedung Notonagoro, Fakultas Filsafat UGM ini dihadiri oleh perwakilan dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa fakultas filsafat. Selain itu, serah terima jabatan ini turut menghadirkan Prof. Dr. Koento Wibisono yang merupakan salah seorang pendiri dan pemimpin Fakultas Filsafat UGM di era 1958-1962.
Acara serah terima berlangsung sejak pukul 13.00 WIB. Setelah Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Filsafat dibacakan, Mukhtasar memberikan sambutannya sebagai dekan yang akan menyerahkan jabatannya. Dalam sambutannya, ia menyinggung berbagai pencapaian selama menjabat sebagai Dekan Fakultas Filsafat UGM. Berbagai pencapaian itu di antaranya terkait peningkatan jumlah anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) fakultas setiap tahunnya, peningkatan jumlah mahasiswa selama kurun waktu lima tahun, kualitas internal pengajaran, serta kerjasama-kerjasama yang telah dilakukan baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Mukhtasar pun memandang segala pencapaian tersebut dapat terjadi berkat bantuan seluruh civitas akademika fakultas. “Keberhasilan itu sifatnya tidak individual. Keberhasilan itu kolektif. Keberhasilan itu karena kebersamaan. Jadi jika kita melihat ada keberhasilan, capaian dimana-mana, maka semuanya itu tidak dicapai dengan sendiri, tetapi berkat bantuan bapak ibu semuanya,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Mukhtasar juga mengucapkan selamat kepada Arqom atas jabatan yang dibebankan padanya mulai saat ini, “Mudah-mudahan dapat menjalankan tugas yang diberikan oleh rektor nanti, karena nampaknya kita berbeda sistemnya. Kalau dulu sangat aspiratif, sekarang dekan yang baru ini harus menandatangani kontrak kerja. Jadi kalau dia tidak bisa menunaikan tugasnya yang dia tandatangani itu, bisa saja diberhentikan di tengah jalan,” ucapnya. Terakhir, ia meminta maaf jika selama periode kepemimpinannya terdapat suatu hal yang tidak berkenan di hati warga fakultas.
Ketika Arqom mulai menyatakan sambutannya di podium, ia mengaku minder terhadap capaian yang telah diraih oleh periode sebelum ia menjabat. Namun, ia tetap membagikan keinginan-keinginannya yang akan coba ia realisasikan dalam masa jabatannya selama lima tahun mendatang. Salah satunya adalah mengembalikan fakultas filsafat ke fitrah etimologisnya yaitu cinta dan kebijaksanaan. “Jadi bagaimana cinta dan kebijaksanaan ini tidak hanya menjadi suatu yang dipikirkan, tetapi bagaimana kita betul-betul bisa menjalani dengan sebaik-baiknya,” tuturnya. Melengkapi hal tersebut, ia juga berharap kebijaksanaan fakultas filsafat diimbangi dengan pemikiran logis, etis, estetis, dan juga agamis.
Selain itu, Arqom juga membeberkan keinginannya terkait kemajuan masing-masing departemen di fakultas filsafat untuk menjadi enlighting society, masyarakat yang mencerahkan dengan berbagai kegiatan. Ia juga menyinggung lompatan yang akan dilakukan fakultas filsafat dengan adanya Office of International Affair and Corporation (OIAC) di fakultas filsafat. Dengan adanya program-program yang diselenggarakan oleh OIAC, ia berharap semua dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya. Terakhir, ia meminta dukungan kepada seluruh civitas akademika untuk keberhasilan program-program selama lima tahun ke depan. “Fakultas ini milik kita bersama, kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk mengembangkan fakultas filsafat ini,” tutupnya.
Dalam sambutannya, Prof. Joko Siswanto selaku Ketua Senat Fakultas Filsafat menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Mukhtasar selama dua periode kepemimpinannya. “Kepada Pak Mukhtasar, saya ucapkan selamat jalan. Mudah-mudahan bapak mendapatkan jalan menuju karier berikutnya,” tukasnya dengan diiringi oleh tawa dan tepuk tangan oleh para undangan. Setelah sambutan, acara diikuti dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan Dekan Fakultas Filsafat UGM serta penyerahan kalung jabatan, penandatanganan berita acara serah terima Ketua Dharma Wanita Fakultas Filsafat UGM, pemberian kenang-kenangan dari Fakultas Filsafat UGM kepada Mukhtasar, dan juga dari Ketua Dharma Wanita yaitu Winarti Sulistiyani kepada Yuli Ismulyati.
Harapan pun dilontarkan oleh Hikma Irsanai Jamayanti, salah seorang mahasiswa fakultas filsafat yang menghadiri acara ini. “Semoga dekan baru ini lebih peka dengan kondisi internal fakultas, baik dari faktor mahasiswa, pelayanan akademik, dan kondisi fisik fakultas. Kalau beberapa faktor itu bisa terpenuhi, insyaallah akan tercipta lingkungan yang menyenangkan di fakultas ini,” ujarnya. (Okta/Endang)