Bonbin Reborn 3 merupakan panggung kerjasama antara para alumni dan mahasiswa klaster sosial-humaniora yang puncaknya dilangsungkan pada Sabtu (15/2), berlokasikan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM. Bonbin Reborn 3 adalah generasi ketiga dari acara Bonbin Reborn yang sebelumnya telah digelar pada tahun 2017 dan 2018. Berbeda dengan Bonbin Reborn di tahun-tahun sebelumnya, Bonbin Reborn 3 kali ini terdiri atas dua rangkaian acara, yaitu kegiatan sosial donor darah yang dilaksanakan Jum’at (14/2) di Selasar Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) serta pertunjukkan musik yang menjadi acara puncaknya.
Bonbin Reborn 3 hadir sebagai memorabilia para alumni sejak 1987, semenjak petama kalinya Bonbin berdiri, hingga generasi mahasiswa aktif sekarang ini.
“Bonbin kepanjangan dari Kebon Bintang, karena di Bonbin ini banyak melahirkan para bintang—baik seniman, musisi, hingga aktivis,” terang Josardi, ketua pelaksana Bonbin Reborn 3.
Tidak hanya sebagai wadah reuni bagi para alumni, Bonbin Reborn 3 juga menjadi ajang merekatkan solidaritas antara mahasiswa dan alumni yang tertulis dari slogan “An Intergenerational Creative Collaboration.” Menurut penjelasan dari panitia, acara dipersiapkan dalam kurun waktu empat bulan bersama dengan para alumni.
Pertunjukkan musik sendiri berlangsung dari pukul 14.00 hingga pukul 00.00, yang terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi sore dan sesi malam. Pada sesi sore dihadirkan band-band mahasiswa aktif perwakilan dari setiap fakultas kluster sosial-humaniora, yaitu Sanggar Apakah (Fakultas Hukum), Economic Session Band (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Forum Musik Fisipol (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Sande Empire dan Burjois (Fakultas Filsafat), serta Sastra Budaya dan Sastromoen Gen 17 (Fakultas Ilmu Budaya). Sesi malam mendatangkan band-band alumni yang mashyur pada masanya; SandeMonink (lawas) Esnanas, Epilepsy, FeelGood, Farenheit, Jasmine Elektrik, dan juga Sandalaras.
Selain pertunjukkan musik, Bonbin Reborn 3 turut membawa suasana kantin Bonbin ke area PKKH UGM. Para penonton dapat menikmati makanan para pedagang Bonbin seperti Yu Par dan Mbak Ning lengkap dengan fasilitas kursi dan meja Bonbin yang juga ikut diboyong.
(Ayom/Dimas)