Sumber: Dok. Istimewa Pijar

Tepat pukul 13.00 (20/4), ratusan orang mulai memadati auditorium Prof. Notonagoro, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara tersebut digagas oleh Badan Pers Mahasiswa Filsafat (BPMF) PIJAR. Acara berisi diskusi buku yang berjudul Mencari Marxisme. Pembicara acara bedah buku kali ini adalah Martin Suryajaya, selaku penulis buku Mencari Marxisme dan Ragil Nugroho, seorang alumni dari BPMF PIJAR, dan dimoderatori oleh Brigitta Isabella.

Martin menjelaskan bahwa ia memilih judul Mencari Marxisme karena perkenalannya dengan filsafat di STF Driyakara. Martin juga menjelaskan bahwa filsafat marxisme yang ada di Indonesia sudah kuno dan ketinggalan zaman, oleh karena itu Martin berusaha memperbaharui marxisme di Indonesia agar memiliki landasan filosofis yang kokoh.

Ragil menanggapi beberapa tulisan Martin dari bab per bab. Menurut Ragil, tulisan Martin penuh dengan metafora, karena itu sangat cocok dibaca dengan minuman wine sambil diiringi musik jazz agar mudah dipahami. Bagi Ragil, ada dua jalan untuk menjadi marxis. Pertama, merekonstruksi besar-besaran marxisme dan kedua, melakukan analisis logis marxisme itu sendiri. Menurut Ragil, Martin memilih jalan yang kedua untuk membangun marxisme yang wangun.

Jalannya diskusi berlangsung dengan lancar dan kondusif. Bian Nugroho selaku panitia pelaksana dari acara bedah buku tersebut mengatakan, “Saya merasa excited dengan acara ini, apalagi bisa menghadirkan Martin Suryajaya. Ditambah iklim diskusi buku yang mulai jarang di Fakultas Filsafat UGM saat ini.”

Sedangkan Afid Baroroh, mahasiswa Sastra Indonesia FIB UGM mengatakan, “Saya tidak bisa melihat kekurangannya sih. Mungkin lebih ke arah pembangunan atmosfir diskusi.” Ada pula Ananditya selaku masyarakat Yogyakarta mengaku antusias dengan acara bedah bukunya. Bagi Ananditya, diskusi mengenai buku harus dikembangkan, karena dapat memajukan ilmu pengetahuan dan juga menambah wawasan kita. (Tejo/Endang)

LEAVE A REPLY